Minat Mahasiswa Unmul Meneliti Rendah


BANYAK cara yang bisa dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salahsatunya meneliti. Sayang, hal itu masih jarang dilakukan mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul). Minat mereka meneliti dinilai rendah.
Hal ini terungkap saat workshop Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Fakultas Kehutanan (Fahutan), Unmul, Senin (18/6). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah meluncurkan PKM sejak 1997. Dulunya program ini bernama karya tulis ilmiah. Mulai tahun 2000 menjadi PKM. Enos Tangke Arung, pemateri pada workshop itu menyebut, tujuan PKM untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam berbagai hal.
Mahasiswa dianjurkan tak hanya menguasai kuliah secara akademik, juga harus meningkatkan skill, manajemen, dan komunikasi. Demi meningkatkan sejumlah hal itu, mahasiswa diharapkan mengikuti PKM. “Kami berharap semua mahasiswa Unmul bisa meneliti,” katanya. Sejumlah bentuk PKM yang diberikan ke mahasiswa di antaranya, melakukan riset, berwirausaha, pengabdian masyarakat, dan masih banyak lagi bidang lainnya. Menurutnya, saat ini di luar skripsi, mahasiswa enggan meneliti. Mahasiswa mau meneliti saat menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi.
Dia mengatakan, workshop PKM ini baru berlangsung di kampus dulu. Ke depan, dia bersama dosen Fahutan lainnya akan mengajak seluruh fakultas untuk mendorong mahasiswa mengikuti PKM. Enos menyebut, tahun lalu hanya 40 mahasiswa yang mengirimkan proposal penelitian PKM ke Dikti. Dari 40 mahasiwa itu, hanya 4 yang lolos. Padahal, semakin banyak mahasiwa Unmul mengirimkan proposal, makin banyak pula mahasiwa yang lolos. “Itu bisa meningkatkan level Unmul di tingkat nasional,” jelasnya.
Pria kelahiran Tana Toraja, Sulawesi Selatan 38 tahun lalu ini menjelaskan, mahasiswa yang mengikuti program ini biasanya berkelompok. Tiap kelompok terdiri 3 hingga 5 orang. Untuk penelitian diberi tunjangan sebesar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta, dengan waktu selama 6 bulan. Sedangkan kewirausahaan itu diberikan modal sebesar Rp 25 juta, dengan waktu 6 hingga 1 tahun.
Menurutnya, saat ini hasil dari mahasiswa yang sudah mengikuti PKM yakni mahasiswa Fahutan yang sudah memproduksi jamur tiram. Khasiatnya untuk kesehatan tubuh, seperti menambah nutrisi. Sementara itu, Pembantu Dekan III Fahutan Unmul Hari Siswanto mengungkapkan, kemalasan menjadi pemicu kecilnya minat mahasiswa mengikuti PKM. Padahal, banyak manfaat yang didapat jika mengikuti acara ini. (*/rom/wan)

 

Sumber : http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=138913